7 Tanda Janin Tidak Berkembang, Apakah Ini Pertanda Keguguran?

Kenali tanda-tanda dari janin tidak berkembang yuk, Ma!

18 Juni 2022

7 Tanda Janin Tidak Berkembang, Apakah Ini Pertanda Keguguran
Pexels/Martproduction

Perempuan yang baru pertama kali hamil biasanya sering cemas terhadap kondisi kesehatan janin di dalam kandungan. Segala upaya perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan janin mulai dari pola makan sehat, olahraga, hingga istirahat cukup. 

Walau kesehatan janin sudah diperhatikan dengan baik, namun beberapa ibu hamil harus rela kehilangan si Kecil tanpa sempat bertatap muka secara langsung. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika janin tidak berkembang dengan sebagaimana mestinya. 

Dalam dunia medis, kondisi janin tidak berkembang disebut dengan blighted ovum. Perlu diketahui bahwa penyebab janin tidak berkembang bisa terjadi karena kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik. 

Selain itu, bisa dipicu juga karena adanya infeksi, efek samping obat-obatan, pola hidup tidak sehat atau bahkan adanya kelainan yang menyebabkan janin tidak berkembang. 

Jika ingin mengetahui informasi lebih banyak terkait beberapa tanda janin tidak berkembang, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

Simak tanda-tanda janin tidak berkembang yuk, Ma!

1. Detak jantung tiba-tiba berhenti

1. Detak jantung tiba-tiba berhenti
Flickr/Marek BerezaFollow

Dilansir dari Baby Gaga, tanda janin tidak berkembang bisa diketahui melalui detak jantung. 

Secara umum, detak jantung sudah bisa didengar ketika embrio sudah berubah menjadi janin. Ini terjadi saat sudah masuk minggu kesembilan atau minggu ke-10 di trimester pertama kehamilan. 

Detak jantung janin yang tiba-tiba berhenti akan sangat mengkhawatirkan dan perlu diperiksakan lebih lanjut.

Perlu diketahui bahwa detak jantung yang tidak terdengar bisa saja dikarenakan posisi bayi atau letak dari plasenta. Namun, tak jarang ini menjadi sebuah pertanda bahwa janin telah berhenti berkembang. 

Untuk memastikan kondisi kesehatan janin dalam keadaan baik-baik saja, ibu hamil perlu berkonsultasi ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG. Ini bertujuan untuk memastikan perkembangan janin dalam keadaan yang baik-baik saja dan berkembang secara optimal. 

2. Terjadi penurunan level hCG secara mendadak

2. Terjadi penurunan level hCG secara mendadak
Pexels/Pixabay

Tingkat hCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang rendah dan mengalami penurunan secara mendadak bisa menjadi tanda janin tidak berkembang. 

Perlu diketahui bahwa hCG merupakan hormon yang diproduksi tubuh ibu hamil selama menjalani masa-masa kehamilannya. Kondisinya bisa naik turun dan cukup bervariasi pada setiap ibu hamil. 

Pada kehamilan yang sehat, kadar hCG akan meningkat setidaknya 50 persen setiap 48 jam. Biasanya lebih sering terjadi dua kali lipat setiap 48 jam. Puncaknya akan terjadi pada usia kehamilan ke-10 minggu. 

Ibu hamil perlu memerhatikan kalau tiba-tiba saja kadar hCG lebih rendah dari angka normal. Jika kadar hCG rendah, Mama perlu segera berkonsultasi ke dokter karena kondisi tersebut menjadi tanda awal keguguran.

Editors' Picks

3. Intra uterine growth restriction (IUGR)

3. Intra uterine growth restriction (IUGR)
Flickr/Biles

IUGR (Intra Uterine Growth Restriction) bisa menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang. Hal ini dikarenakan adanya hambatan atau keterlambatan pertumbuhan janin di dalam kandungan. 

Perlu diketahui bahwa IUGR mengartikan bahwa janin di dalam rahim berukuran lebih kecil dibandingkan ukuran normal yang sesuai dengan usianya. Kondisi janin ini dapat menjadi masalah tersendiri karena berisiko menyebabkan janin berhenti berkembang. 

IUGR bisa disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan yang terjadi pada ibu hamil, seperti anemia, diabetes, dan gangguan ginjal. 

Selain itu, IUGR bisa dipicu karena adanya masalah pada plasenta. Padahal plasenta seharusnya menjadi organ dalam kandungan yang berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. 

Jika plasenta tidak berkerja sesuai dengan tugasnya, maka janin di dalam kandungan akan berhenti berkembang.

4. Tinggi fundus tidak berukuran normal alias pendek

4. Tinggi fundus tidak berukuran normal alias pendek
Freepik

Ma, salah satu cara untuk mengetahui kehamilan dan memantau perkembangan janin di dalam rahim yakni dengan mengukur tinggi fundus. 

Pengukuran fundus yang dilakukan ketika konsultasi kandungan berfungsi untuk mengetahui "apakah janin di dalam kandungan berkembang secara sehat?"

Normalnya, tinggi fundus uteri menyesuaikan dengan usia kehamilan. Fundus pun bisa diukur dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan. 

Untuk trimester kedua kehamilan di usia 22-28 minggu, tinggi fundus yang normal yakni 24-25 cm. 

Ketika tinggi fundus tidak sesuai dengan angka normal, maka ada masalah dengan perkembangan janin di dalam kandungan. Hal ini bisa dipicu karena air ketuban terlalu sedikit atau kondisi janin dalam posisi sungsang. 

Kemungkinan terburuknya bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik. Jika sudah begini, maka perlu sekali evaluasi dari dokter terkait ukuran fundus yang lebih besar atau lebih rendah dari angka normal. 

5. Adanya kelainan saat menjalani USG

5. Ada kelainan saat menjalani USG
Pixabay/medical prudens

Ultrasonography (USG) perlu dilakukan oleh ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus melihat perkembangan si Kecil di dalam kandungan. 

Bukan hanya bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, saat USG orangtua juga dapat melihat janin di dalam kandungan dan aktivitasnya.

USG bisa dilakukan sejak kehamilan trimester pertama. Pemeriksaan yang dijalani bisa digunakan untuk melihat posisi, perkembangan, dan ukuran janin sesuai dengan usia kehamilan. 

Jika dalam USG dokter tidak dapat mendeteksi pergerakan janin, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Perlu diketahui bahwa janin bisa saja tidak berkembang dengan baik dan kemungkinan terjadi keguguran. 

6. Menurunnya gerakan janin yang semakin lama semakin hilang  

6. Menurun gerakan janin semakin lama semakin hilang  
Freepik/Racool_studio

Seiring bertambahnya usia kehamilan, seharusnya gerakan janin di dalam perut akan semakin terasa. Adanya aktivitas si Kecil di dalam perut dapat menjadi tanda kalau dirinya berkembang dengan sehat. 

Jika gerakan janin benar-benar menghilang dan tidak pernah terasa walau sudah dirangsang dengan berbagai cara, Mama perlu curiga. Waspada, sebab ini bisa menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang. 

Selain itu, insting ibu hamil cukup kuat apalagi ketika ada makhluk kecil di dalam perutnya. Apalagi saat ada yang berbeda di tubuhnya dan pergerakan janin tiba-tiba hilang. 

Hilangnya pergerakan janin bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah, sehingga perlu dikonsultasikan langsung ke dokter kandungan. 

7. Mengalami kram tak tertahankan menjadi tanda adanya masalah kesehatan

7. Mengalami kram tak tertahankan menjadi tanda ada masalah kesehatan
Flickr/Robert holmgren

Walau kram menjadi salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil, namun jika sudah begitu parah mama sebaiknya lebih waspada. Masalah kesehatan ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik.

Jika tingkat sakitnya tidak kunjung hilang, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter. 

Dilansir dari Baby Gaga, kram hebat pada ibu hamil bisa menandakan kontraksi yang dapat mendorong janin menjauh dari rahim atau masalah plasenta. Gejala kemudian dapat mengarah pada keguguran, apalagi jika terjadi perdarahan vagina dan nyeri perut bagian bawah.

Itulah beberapa tanda-tanda janin tidak berkembang yang mungkin jarang disadari oleh ibu hamil. Walau begitu,Mama perlu ingat bahwa kondisi kehamilan setiap ibu hamil berbeda-beda sehingga tidak bisa disamaratakan.

Semoga informasi mengenai janin tidak berkembang ini dapat bermanfaat, sehingga Mama dapat lebih menjaga kesehatan janin di dalam kandungan.

Baca juga: 

Tanya Ahli

Mulai konsultasi seputar parenting yuk!

Hai Ma, mama mulai bisa bertanya dan berbagi pengalaman dengan ahli parenting.

Mama CerdAZ

Ikon Mama CerdAZ

Panduan kehamilan mingguan untuk Mama/Ibu, lengkap dengan artikel dan perhitungan perencanaan persalinan

Cari tahu yuk