Seperti Inilah 5 Tanda Anak Terlalu Kompetitif

Tetap beri pujian pada anak saat ia kalah lomba ya, Ma!

25 April 2019

Seperti Inilah 5 Tanda Anak Terlalu Kompetitif
Freepik

Tentunya orangtua mana yang tidak bangga memiliki anak aktif dan berprestasi karena berkembang baik pada bakat maupun rasa percaya dirinya yang tinggi.

Tapi sayangnya terkadang anak justru terlalu kompetitif dan tingkah lakunya yang terlalu kompetitif menjadi sulit untuk dikendalikan. Jika terjadi seperti itu pada anak maka bisa mengakibatkan kondisi yang mengganggu anak itu sendiri.

Maka para orangtua perlu memahami 5 tanda anak yang terlalu kompetitif. Langsung cek rangkuman dari Popmama.com berikut ini, yuk!

1. Bersikap sombong

1. Bersikap sombong
Freepik/Asier_relampagoestudio

Tahukah Ma? Anak yang terlalu kompetitif sering kali merasa bahwa dirinya memiliki banyak kualitas dibandingkan anak lain.

Namun jika orangtua tidak bisa mengarahkannya, maka sang anak bisa berubah menjadi pribadi yang besar kepala dan lebih sombong.

Di satu sisi anak sering membanggakan atau membual tentang kemampuan dan prestasi yang dimilikinya. Oleh karena itu sebagai orangtua perlu memberi mereka banyak masukan yang positif agar dia punya kepribadian baik tanpa berbau hal negatif.

Ajari ia juga untuk lebih menghargai rasa semangatnya, selalu memotivasi anak dan membantu teman-teman lain untuk meraih prestasi seperti yang ia lakukan.

Editors' Picks

2. Cenderung menyalahkan diri sendiri

2. Cenderung menyalahkan diri sendiri
Freepik/Asier_relampagoestudio

Terkadang seorang anak bisa bersikap terlalu keras pada diri sendiri ketika ia kalah dari lomba. Bahkan mereka langsung menghukum dirinya sendiri ketika merasa kalah unggul dari anak lain.

Mereka merasa frustasi karena dirinya berada di posisi buruk karena kalah.

Oleh karena itu peran orangtua sangatlah penting, arahkan ia agar fokus pada kelebihan dan membangkitkan semangatnya kembali di saat prestasinya menurun.

3. Drama queen

3. Drama queen
Freepik

Apakah anak merasa selalu terobsesi menjadi pemenang?

Nah, segala cara ia lakukan seperti bersikap drama queen atau king of drama saat dirinya kalah dari perlombaan. Apabila ini terjadi pada anak, maka biasanya emosi mereka tersebut berlebihan saat ada kekalahan menimpanya.

Maka ajaklah dia bicara tentang kekalahan yang bermartabat dan belajar mengontrol emosinya ketika tidak menang.

4. Melakukan kecurangan

4. Melakukan kecurangan
Freepik/Peoplecreations

Ketika ia berlebihan akan sikap kompetitif dan sangat kecewa di kala kalah pertandingan, kemungkinan besar ia berani melakukan segala cara untuk menang.

Kecurangan yang dilakukannya sudah terbilang menyalahi aturan dan pelanggaran yang serius. Maka ketika anak kalah dalam sebuah kompetisi, tekankan bahwa orangtua sangat menghargai setiap usahanya, bukan hasil akhirnya.

Selain itu ajak mereka berbicara lebih dalam dari hati ke hati agar dia sadar bahwa perbuatannya salah.

5. Tidak menghargai pesaingnya

5. Tidak menghargai pesaingnya
Freepik

Ada kalanya dalam sebuah pertandingan anak merasa bahwa dia lebih baik dan pesaingnya tidak sehebat dirinya atau menjelekkan sang lawan.

Sementara hal tersebut sangatlah tidak baik bukan?

Lalu tugas orangtua ialah mengajarkannya untuk memiliki jiwa besar dan tetap berpikir positif. Katakan juga bahwa anak-anak lain juga memiliki kelebihannya masing-masing.

Sederet hal di atas merupakan 5 tanda anak yang terlalu kompetitif. Apakah anak Mama termasuk di dalamnya? Jika ya, arahkan mereka untuk open minded dan tetap semangat saat menerima kekalahan.

Baca juga:

Tanya Ahli

Mulai konsultasi seputar parenting yuk!

Hai Ma, mama mulai bisa bertanya dan berbagi pengalaman dengan ahli parenting.

Mama CerdAZ

Ikon Mama CerdAZ

Panduan kehamilan mingguan untuk Mama/Ibu, lengkap dengan artikel dan perhitungan perencanaan persalinan

Cari tahu yuk