7 Strategi Pemberian MPASI yang Sehat dan Tepat untuk Bayi

Yuk, terapkan strateginya agar Mama tak salah langkah saat memberikan MPASI pada si Kecil!

22 Juni 2022

7 Strategi Pemberian MPASI Sehat Tepat Bayi

Memastikan kesehatan yang baik dan gizi tercukupi pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak merupakan peran penting dan tidak boleh dilewati setiap orangtua. Kalau diabaikan, hal tersebut bisa berdampak pada kehidupan anak di masa mendatang.

“Orangtua menjadi sosok utama terhadap pemenuhan gizi di 1000 HPK seorang anak, guna mencegah terjadinya stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak terlalu pendek di usianya,” kata dr Harun Albar M.Kes SpA, Dokter Spesialis Anak, dalam acara Mothercare pada Senin (22/6/2022).

Pada periode MPASI (Makanan Pendamping ASI), para orangtua perlu memperhatian dengan baik strategi pemberiannya, jangan sampai salah langkah.

MPASI bisa dibuat secara homemade, namun perlu cermati kandungan makanan yang diolah, seperti pentingnya asupan protein hewani, lemak, mikronutrien, dan berikan jumlah terbatas untuk bahan makanan mengandung serat, gula, dan garam.

Berikut Popmama.com telah siapkan sederet strategi pemberian MPASI yang sehat dan tepat untuk bayi.

1. Pikirkan pemberian MPASI jika bayi masih lapar setelah diberi ASI

1. Pikirkan pemberian MPASI jika bayi masih lapar setelah diberi ASI
Pexels/Enrique Hoyos

Ketika bayi mama ingin makan setelah diberikan ASI, dr Harun menyarankan untuk diberikan MPASI, bukannya susu formula. ASI dianggap sebagai asupan utama yang harus diberikan bayi, setidaknya sampai umurnya menginjak dua tahun.

“Kalau anaknya minta makan, jangan berikan sufor, tapi MPASI-nya diperbanyak. Sufor itu bukan pengganti ASI. ASI masih tetap utama sampai umur mereka dua tahun,” jelas dr Harun Albar.

2. Disarankan untuk mengurangi makanan dengan kandungan garam dan gula

2. Disarankan mengurangi makanan kandungan garam gula
Pexels/Helena Lopes

Dr Harun menjelaskan ketika Mama di tahap pemberian MPASI kepada anak, maka disarankan untuk mengurangi makanan dengan kandungan gula dan garam.

Dua bahan penyedap rasa ini hanya boleh diperkenalkan saja, jangan dijadikan kebiasaan untuk dikonsumsi bayi. Lebih baik memberikan makanan dengan kandungan gula dan garam alami, bukan tambahan agar lebih sehat.

“Kalau soal kandungan makanan pada bayi, disarankan Mama untuk mengurangi garam dan gula. Ada baiknya gula, garam, dan serat hanya diperkenalkan saja, jangan dibiasakan,” terang dr Harun Albar.

Editors' Picks

3. Bayi boleh diberikan air putih, tapi ASI tetap menjadi minuman utama

3. Bayi boleh diberikan air putih, tapi ASI tetap menjadi minuman utama
Freepik/valuavitaly

Sebagian dari Mama mungkin ada yang mempertanyakan, apakah air putih sudah boleh diperkenalkan kepada bayi yang baru memasuki periode MPASI?

Jawabannya adalah boleh, tetapi jadikan air putih sebagai pembersih makanan di dalam tubuh saja. Dibanding air putih, lebih baik Mama memberikan ASI sebagai kebutuhan bayi sehari-hari.

“Bayi diperbolehkan minum air putih saat usianya di atas 6 bulan, dan diberikannya secara bertahap. Fungsinya itu untuk membersihkan makanan, bukan untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai air putihnya kebanyakan, tapi justru ASI-nya nggak masuk,” ungkap dr Harun Albar.

4. Perkenalkan bayi jenis makanan baru agar mereka mau makan

4. Perkenalkan bayi jenis makanan baru agar mereka mau makan
Freepik/senivpetro

Bayi mama susah makan? Jangan menyerah untuk memperkenalkan jenis makanan baru. Mama harus ekstra mencoba menawarkan 10 hingga 15 kali jenis makanan baru sebelum bayi mau mengonsumsinya.

Mama bisa memberikan contoh dengan memakan jenis makanan baru terlebih dahulu. Sebab, anak belajar dengan memperhatikan dan mencontoh apa yang dilakukan Mamanya.

5. Matikan gadget saat jam makan berlangsung

5. Matikan gadget saat jam makan berlangsung
Freepik/master1305

Beberapa dari Mama yang memiliki bayi susah makan biasanya memanfaatkan gadget agar si Kecil mau makan. Tapi nyatanya cara ini justru salah lho, Ma. Pasalnya, gadget bisa membuat bayi tidak fokus dan memperlambat waktu makan mereka.

Dokter lebih menyarankan untuk mematikan televisi, komputer, ataupun gadget lainnya saat jam makan siang si Kecil berlangsung.

6. Manfaatkan waktu makan untuk berinteraksi dengan si Kecil

6. Manfaatkan waktu makan berinteraksi si Kecil
Freepik/pch.vector

Waktu makan bukanlah hanya tentang pemberian asupan atau makanan ke bayi. Waktu makan adalah waktu yang tepat untuk berkomunikasi dan mendukung perkembangan bayi mama.

Berinteraksilah dengan si Kecil, karena ini dapat menjadi momen untuk membangun hubungan keluarga yang kuat. Ketika bayi masih terlihat lapar setelah selesai makan, maka tawarkan makanan sehat lainnya.

7. Batasi pemberian jus buah kepada anak

7. Batasi pemberian jus buah kepada anak
Freepik/master1305

Tahukah Mama bahwa pemberian jus buah dan sayuran tidak disarankan untuk bayi yang masih berusia di bawah 1 tahun. Hal ini dikarenakan nutrisi di dalamnya cenderung didominasi oleh gula dan garam. Tidak seperti ASI yang kaya akan lemak, protein, dan bahkan prebiotik.

Konsumsi jus juga membuat bayi cepat kenyang, sehingga membuatnya tidak berselera saat jam makan tiba. Jus dinilai belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi setiap hari. Lebih baik Mama memberikan buah potong sebagai pengganti jus.

Itulah tadi strategi pemberian MPASI yang sehat dan tepat untuk bayi. Semoga bayi mama bisa tumbuh dengan sehat ya.

Baca juga:

Tanya Ahli

Mulai konsultasi seputar parenting yuk!

Hai Ma, mama mulai bisa bertanya dan berbagi pengalaman dengan ahli parenting.

Mama CerdAZ

Ikon Mama CerdAZ

Panduan kehamilan mingguan untuk Mama/Ibu, lengkap dengan artikel dan perhitungan perencanaan persalinan

Cari tahu yuk