Jangan Dianggap Enteng, Cek Indikasi Seseorang Perlu ke Psikolog

Gen Z sudah melek dan fokus akan kesehatan mental, ini indikasi seseorang perlu ke Psikolog

9 Juni 2022

Jangan Dianggap Enteng, Cek Indikasi Seseorang Perlu ke Psikolog
Freepik/@tirachardz
Apa Indikasi Seorang Perlu ke Psikolog?

Sebenarnya untuk menyambangi psikolog tidak perlu menunggu indikasi yang terjadi di dalam diri kamu. Seseotang perlu ke psikolog karena sebuah intervensi atau upaya meningkatkan kesehatan mental.

Selain itu, seseorang perlu ke psikolog bisa sebagai cara preventif untuk menggembangkan potensi diri kamu. Misalnya kamu merasa self care kamu kurang oke maka kamu bisa datang ke psikolog untuk berkonsultasi terkait cara “memanjakan” mental kamu. Yang mana mampu mendorong kinerja dan potensi diri semakin gemilang

Karina Nagara, Psikolog Klinis sekaligus Co-Founder KALM, platform konseling daring, menjelaskan indikasi seseorang perlu ke psikolog kepada Popmama.com. Sinyal-sinyal tersebut sebagai berikut:

Konsentrasi Menurun dan Merasa Off pada Diri Sendiri Jadi Indikasi Awal Seseorang Perlu ke Psikolog

Konsentrasi Menurun Merasa Off Diri Sendiri Jadi Indikasi Awal Seseorang Perlu ke Psikolog
Freepik/@yanalya
Konsentrasi Menurun dan Merasa Off Pada Diri Sendiri Jadi Indikasi Awal

Gejala pertama adalah kamu merasa ada yang off dari diri kamu. Maksudnya adalah apa yang kamu lakukan tidak seperti biasanya. Sinyal lainnya adalah kamu mulai merasa tidak enjoy dan tidak berminat dengan hal-hal yang dahulu sangat kamu gemari.

"Misalnya sudah tidak ada gairah untuk hangout bersama teman-teman, tidak mood menjalankan hobi, tidak selera menyantang hidangan favorit, malas berbincang dengan kerabat dan sebagainya. Intinya jika kamu sudah tidak enjoy denga hal-hal yang kamu sukai segeralah melakukan konsultasi ke psikolog profesional," kata Karina dalam acara webinar launch campaign #BraveTogether kolaborasi Maybelline dan Rahasia Gadis yang diselenggarakan pada 3 Juni 2022.

Karina menambahkan gejala lainnya adalah konsentrasi mulai hilang juga menjadi indikasi kamu harus mendatangi psikolog.

"Salah satu kehilangan konsentrasi yang dimaksud, yakni pekerjaan atau tugas-tigas menjadi keteter, banyak melakukan keslahan yang sebelumnya jarang atau bahkan tidak pernah kamu lakukan. Hal ini bisa kamu ketahui dengan kamu melakukan introspeksi diri. Selain itu, fokus yang menurun juga bisa saja disadari oleh rekan kerja kamu," tambahnya.

Editors' Picks

Pola Tidur Kacau dan Kualitas Tidur Buruk

Pola Tidur Kacau Kualitas Tidur Buruk
Pexels/Andrea Piacuadio
Pola Tidur Kacau dan Kualitas Tidur Buruk

Kualitas tidur dan pola tidur yang tidak baik ternyata jadi pertanda seseorang perlu ke psikolog. Sejatinya tidur adalah cara untuk mengistirahatkan diri usai melakoni berbagai pekerjaan selama sehari penuh. Dengan tidur ini harapnnya bisa mengembalikan energi dan kebugaran tubuh.

Sayangnya, bagi kamu yang mengalami kualitas tidur kurang baik tidak akan mendapatkan kenyamanan dan kesegaran usai membaringkan tubuh semalaman. Dimana usai kamu tidur, kamu tetap merasa lelah. Durasi tidur yang panjang pun tidak menjami kualitas tidur sesorang bagus.

Jika kamu sudah mengalami hal ini maka jangan takut untuk datang ke psikologi. Menurut Karina mungkin ada sesuatu yang terbawa hingga ke alam bawah sadar namun tidak kamu sadari.

Muncul Niat Bunuh Diri atau Melukai Diri

Muncul Niat Bunuh Diri atau Melukai Diri
Freepik/BalashMirzabey
Muncul Niat Bunuh Diri atau Melukai Diri

"Indikasi paling ekstrim seseorang perlu datang ke psikolog adalah jika kamu sudah merasa ingin melukai diri sendiri (self harm) bahkan tragisnya sampai berniat mengakhiri hidup. Jika ini sudah ada di benak kamu, sudah perlu ditanya dan jangan ragu untuk mendatangi psikolog," kata Karina.

Cara Etis Menyarakan Seseorang Perlu ke Psikolog

Cara Etis Menyarakan Seseorang Perlu ke Psikolog
Pexels/Ekaterina Bolovtsova
Cara Etis Menyarakan Seseorang Perlu ke Psikolog

Datang ke psikolog untuk berkonsultasi terkait kesehaan mental sejatinya hal yang normal. Namun masih banyak sebagian orang yang denail, idak mau ke psikolog. Padahal beberapa teman, sahabat ataupun rekan kerja sudah melihat gerak-gerik tidak biasa dari orang tersebut.

Hal ini tidak lain karena stigma yang masih berkembang di masyarakat. Dimana jika seseorang datang ke Psikolog artinya orang tersebut mengalami gangguan jiwa. Padahal tidak begitu faktanya.

Seseorang bisa saja datang ke psikolog karena mulai mengalami keanehan dalam dirinya akibat tingkah laku yang tidak biasanya dirasakan atau dilakukan. Apalagi di era sekarang, Gen Z sudah mulai melek akan kesehatan mental. Sehingga datang ke psikolog bukan lagi sebuah aib namun keharusan demi menjaga kesehatan mental.

Menurut Karina, untuk menyarankan seseorang perlu datang ke psikolog senantiasa dilakukan dengan manner yang baik. Supaya tidak ada kesan merendahkan atau menyinggung orang tersebut. Berikut cara yang sopan untuk menyarankan seseorang perlu ke psikolog:

  • Bertanya kepada orang tersebut tentang bagaimana dia menjalani harinya, apakah semua baik-baik saja ataukah ada masalah.
  • Tanyakan apa yang bisa kamu bantu untuknya.
  • Ada dua respon yang mungkin diberikan, yaitu dia akan bilang baik-baik saja atau dia akan bercerita permasalahan yang mengganggu pikirannya selama ini.
  • Setelah dia bercerita panjang lebar dan kamu merasa kamu bukan ahli untuk membantu menyelesaikan masalah dia, dengan kerendahan hati kamu bisa menyarankan teman atau rekan kerja kamu itu untuk datang ke Psikolog demi kesehatan mentalnya.
  • Jangan lupa ucapkan terima kasih karena dia sudah mau bercerita dan percaya terhadap kamu. Apresiasi ini mungkin sedikit meredakan “sakitnya”.

Itulah uraian dari Popmama.comtentang indikasi seseorang perlu ke psikolog. Jangan takut dan jangan malu untuk datang ke Psikolog. Kesehatan mental kamu lebih penting daripada omongan orang lain. Just focus on your mental health!

Baca Juga:

Tanya Ahli

Mulai konsultasi seputar parenting yuk!

Hai Ma, mama mulai bisa bertanya dan berbagi pengalaman dengan ahli parenting.

Mama CerdAZ

Ikon Mama CerdAZ

Panduan kehamilan mingguan untuk Mama/Ibu, lengkap dengan artikel dan perhitungan perencanaan persalinan

Cari tahu yuk